Edutainer adalah sebutan bagi pengajar yang menggunakan pendekatan hiburan dalam mengajar agar proses pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa. Edutainer hidup di era digital.
- Konsep Media Pembelajaran Interaktif
Edutainer yang memiliki hasrat berbagi pengetahuan dan keterampilan dengan cara yang menghibur dan menyenangkan, tentunya sadar bahwa perkembangan budaya akan mempengaruhi pelatihan. Sang Edutainer melihat, pengajar kuno memandang pengaruh budaya tidak relevan dengan pembelajaran, sejak dulu media dan metode pembelajaran begitu saja sehingga pembelajaran di kelas membosankan.
Meskipun sang edutainer tidak pernah bertemu dengan Edgar Dale, tapi konsep Cone of Experience yang disampaikan Dale menjadi prinsip dalam dirinya. Konsep ini menyatakan bahwa pengalaman yang lebih menyenangkan dan aktif akan lebih membekas dalam ingatan siswa dari pada pengalaman yang lebih pasif dan membosankan.
Sang edutainer merasa memiliki kewajiban untuk menciptakan program pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, Benny A Pribadi (2017) menyebutnya dengan pembelajaran sukses. Pembelajaran sukses memiliki indikator (1) mampu membawa siswa dalam mencapai kompetensi, (2) meningkatkan motivasi belajar siswa, (3) membuat siswa mampu mengingat materi pelajaran lebih lama, dan (4) membuat siswa dapat menerapkan pengetahuan.
Media pembelajaran bagi sang edutainer, memegang peran yang sangat penting karena media pembelajaran dapat membantu mempermudah dan mempercepat proses pembelajaran serta membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Dalam era digital ini, sang edutainer memanfaatkan kesempatan untuk menggabungkan pembelajaran dengan kebiasaan kehidupan sehari-hari, seperti pemanfaatan tekologi dan informasi dalam pengembangan media pembelajaran interaktif. Media pembelajaran interaktif adalah media pembelajaran yang menggabungkan teknologi dengan interaksi antara sang edutainer dan siswa atau antar siswa. Media ini memungkinkan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dan membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan efektif.
2. Jenis Media Pembelajaran Interaktif
Media pembelajaran interaktif dapat berupa aplikasi, software, atau website yang menyediakan materi pembelajaran dan berbagai fitur interaksi untuk memahami materi dengan lebih baik, yang bisa dipelajari kapan dan dimana saja. Sang edutainer telah mengenal siswanya yang memiliki jadwal padat dan media ini mempermudah sang edutainer dalam mengelola dan mengevaluasi hasil belajar siswa.
Sang edutainer menghadapi beberapa masalah yang sering muncul pada penyusunan media pembelajaran interaktif, di antaranya:
- Keterbatasan sumber daya teknologi: Media pembelajaran interaktif membutuhkan sumber daya teknologi yang memadai, seperti komputer, internet, dan software. Seringkali lembaga pelatihan tidak memiliki sumber daya teknologi yang memadai, sehingga menyulitkan proses penyusunan media pembelajaran interaktif.
- Keterbatasan keterampilan teknologi: Baik pengajar maupun siswa, seringkali tidak memiliki keterampilan teknologi yang memadai untuk menggunakan media pembelajaran interaktif. Hal ini dapat menyulitkan proses pembelajaran dan penyusunan media pembelajaran interaktif.
- Kurangnya materi pembelajaran yang berkualitas: Penyusunan media pembelajaran interaktif membutuhkan materi pembelajaran yang berkualitas dan relevan. Seringkali, materi pembelajaran yang tersedia kurang memadai dan tidak up-to-date, sehingga menyulitkan proses penyusunan media pembelajaran interaktif.
- Keterbatasan dana: Pembuatan media pembelajaran interaktif memerlukan dana yang cukup besar, baik untuk membeli software, mempekerjakan pengembang, atau membeli peralatan teknologi. Seringkali, lembaga pelatihan tidak memiliki dana yang memadai untuk membuat media pembelajaran interaktif.
- Keterbatasan waktu: Penyusunan media pembelajaran interaktif memerlukan waktu yang cukup lama, baik untuk menyusun materi pembelajaran, membuat desain, atau memprogram software. Seringkali, pengajar atau pengembang tidak memiliki waktu yang memadai untuk menyelesaikan proyek ini.
Melihat kendala di atas, sang edutainer menyadari bahwa kolaborasi sangat diperlukan dalam penyusunan media pembelajaran interaktif, diperlukan kerja sama yang erat antara pengajar, siswa, pengembang, dan lembaga pelatihan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dan membuat media pembelajaran interaktif yang berkualitas dan efektif.
Sang edutainer akan sangat senang selalu berkolaborasi mengembangkan jenis-jenis media pembelajaran interaktif sebagai berikut :
a. Bahan Tayang/Salindia Presentasi Interaktif
Bahan tayang/salindia interaktif adalah media presentasi yang menggabungkan berbagai bentuk teknologi informasi dan multimedia seperti audio, video, animasi, grafik, dan interaksi siswa untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan dan memuaskan bagi siswa. Tujuannya adalah untuk membuat materi pelajaran menjadi lebih mudah dipahami dan menarik, serta memfasilitasi interaksi antara siswa dan materi pelajaran.
Edutainer mengembangkan media pembelajaran ini dengan memperhatikan daftar simak salidia efektif sehingga menghadirkan interaktif dari siswa.
Sang edutainer selalu mengagumi Nancy Duarte, seorang ahli komunikasi dan CEO dari Duarte Inc., sebuah perusahaan konsultasi desain dan presentasi. Dia terkenal karena karya-karyanya dalam menciptakan presentasi yang efektif dan telah menulis beberapa buku tentang hal tersebut, termasuk “Slide:ology”. Menurut Nancy Duarte, sebuah presentasi yang baik harus memiliki elemen-elemen berikut: (1) Pesan yang jelas dan menarik: bahan tayang/salindia harus memiliki pesan yang jelas, ringkas, dan mudah diingat yang berkesan bagi siswa, (2) Cerita: bahan tayang/salindia menyampaikan sebuah cerita yang menarik perhatian siswa dan membantu menyampaikan pesan dengan lebih mempunyai dampak. (3) Elemen Visual: Penggunaan visual yang efektif pada bahan tayang/salindia membantu menerangkan pesan dan membuatnya lebih mudah diingat (4) Emosi: bahan tayang/salindia mampu membangkitkan emosi pada siswa dan membuat hubungan interaksi dengan mereka (5) Struktur: Sebuah bahan tayang/salindia yang terstruktur dengan baik dan mudah dipahami dan mempertahankan perhatian siswa. Sang edutainer menghubungkan 5 elemen ini pada 3 prinsip salindia efektif yaitu memiliki konten yang hebat (Great Content), desain yang hebat (Great Design) dan penyampaian yang hebat (Great Delivrery).
Aplikasi populer untuk membuat bahan tayang/salindia adalah Microsoft PowerPoint. Edutainer menambahkan add-on iSpring (www.ispringsolutions.com) pada Microsoft PowerPoint, sehingga file bahan tayang/salindia bisa disebarluaskan berbasis web sehingga bisa dipelajari kapan dan dimana saja dengan berbagai system operasi perangkat keras (Windows, Machintose, Android, IoS).
Contoh media pembelajaran interaktif pada bahan tayang/salindia interaktif yang dibuat dengan Microsoft PowerPoint :
Silakan klik tautan berikut untuk melihat Media Pembelajaran Interaktif di atas : https://indrapedia.com/bahan-tayang-latsar-cpns-blended/
“Hidup yang tak diteliti tak layak dijalani”, begitulah sang edutainer memahamii kehidupannya yang terinspirasi dari Socrates.
30 responden peserta Latsar CPNS yang ditanya, sebanyak 17 orang (56,7 %) menyatakan salindia interaktif yang dipakai sangat mudah diakses
Sebanyak 16 orang (53,3 %) menyatakan salindia interaktif yang dipakai sangat mampu meningkatkan motivasi belajar
sebanyak 18 orang (60 %) menyatakan salindia interaktif yang dipakai baik/menarik/ sesuai/efektif dimanfaatkan sebagai referensi mengimple-mentasikan pengetahuan yang telah dipelajari
Media pembelajaran interaktif pada bahan tayang/salindia interaktif yang dibuat dengan Microsoft PowerPoint dapat dengan mudah dibuat menyesuaikan dengan penggunaan perangkat keras (smartphone) agar lebih efektif dan menarik.
Siswa bisa mengakses materi pembelajaran kapan dan dimana saja dengan sangat mudah tidak perlu membawa laptop
silakan klik tautan berikut untuk melihat mobile learning di atas : https://indrapedia.com/MobileLearningBerAKHLAK/ dan https://indrapedia.com/MobileLearningTeknikPresentasi/
b. Simulasi dan Permainan Edukatif
Simulasi adalah suatu proses atau aktivitas yang memanipulasi situasi atau kondisi hipotetis untuk menirukan kondisi atau proses sebenarnya. Dalam hal ini, simulasi membantu siswa untuk memahami dan mempelajari situasi yang mungkin sulit untuk diamati atau diukur secara langsung. Sedangkan permainan edukatif adalah permainan yang dirancang untuk mengajarkan hal-hal baru, membantu pemahaman dan meningkatkan keterampilan.
Microsoft PowerPoint telah dirancang untuk bisa membuat permainan edukatif sangat baik.
Melalui template Ms PowerPoint yang sudah tersedia, sang edutainer akan sangat mudah membuat permainan edukatifnya.
Sang edutiner yang memiliki kekurangan dalam membuat aplikasi/perangkat lunak simulasi dan permainan edukatif, dapat memanfaatkan platform online yang bisa diakses secara gratis seperti genialy (https://genial.ly/)
Silakan klik tombol MULAI pada gambar dibawah ini:
Genially adalah platform online yang memungkinkan sang edutainer membuat presentasi, infografik, dan banyak lainnya yang memanfaatkan elemen gamifikasi. Sang edutainer memanfaatkan kelebihan dari gamifikasi Genially ini untuk media pembelajaran interaktif, karena membantu membuat pembelajaran lebih efektif dan menyenangkan dengan memadukan elemen permainan dan pembelajaran. Ini membantu membuat siswa lebih terlibat dan mempertahankan informasi dengan baik. Genially sangat mudah digunakan, bahkan bagi pengguna yang tidak memiliki latar belakang teknis atau desain. Platform ini memiliki antarmuka intuitif dan alat bantu yang memudahkan pembuatan presentasi yang menarik dan interaktif.
c. Hypermedia
Hypermedia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan media yang memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan informasi secara dinamis. Ini termasuk teks, grafik, audio, video, dan banyak lainnya. Hypermedia menambahkan elemen interaktif dan navigasi ke informasi, memungkinkan siswa untuk berpindah antar halaman, mengakses informasi tambahan, atau melakukan tindakan lainnya. Hypermedia merupakan bagian dari sistem informasi hiperteks, di mana informasi disajikan dalam bentuk hiperlink yang memungkinkan pengguna untuk berpindah antar halaman dan mengakses informasi tambahan. Hypermedia memiliki beberapa kelebihan, seperti membuat informasi lebih mudah diakses dan dipahami, mempermudah navigasi, dan membuat informasi lebih interaktif dan menyenangkan.
Penulis membuat media interaktif Hypermedia ini dengan nama Hybrid Presentation, dengan harapan sang edutainer bisa mengoptimalkan “dua mesin” pada pengembangan media pembelajaran interaktif.
Seperti mobil hybrid yang memiliki 2 Mesin (Bensin dan Motor LIstrik), Hybrid Presentasi memiliki sumber daya lebih yang mampu membawa tingkat efisiensi pembelajaran jauh lebih tinggi untuk audiens (peserta didik), melalui pembelajara yang menyenangkan dan ketelusuran belajar lebih jauh secara mandiri.
klik gambar buku untuk baca ebook “Membuat bahan Tayang Interaktif”
d. Virtual Reality (Realitas Virtual)
Sang edutainer menyadari bahwa metaverse bisa menjadi peluang tempat belajar yang hebat dan akan selalu menyenangkan serta menginspirasi dalam pembelajaran interaktif. Sang edutainer bisa memanfaatkan platform online Artsteps (www.artsteps.com) untuk membuat media pembelajaran interaktif dengan realitas virtual secara mudah dan gratis.
Silakan coba media pembelajaran interaktif di bawah ini, Klik Accept All atau Decline All
e. Komik (Cerita Bergambar) Digital
Media pembelajaran dengan komik atau cerita bergambar menggabungkan unsur-unsur narasi visual dan interaktif untuk memberikan pengalaman belajar yang menarik dan efektif. Ini melibatkan penggunaan gambar atau ilustrasi dalam bentuk komik atau cerita bergambar untuk menyampaikan informasi, konsep, atau pembelajaran kepada para peserta didik. Komik atau cerita bergambar memiliki daya tarik visual yang kuat dan dapat menarik minat peserta didik. Ini membantu menjaga keterlibatan mereka dalam proses belajar. Gambar dan ilustrasi membantu memperkaya informasi yang disampaikan, peserta didik dapat menggambarkan konsep, proses, atau situasi dengan cara yang lebih mudah dipahami dan diingat oleh peserta didik.
Cerita atau narasi yang disampaikan melalui komik atau cerita bergambar dapat membantu menggambarkan hubungan sebab-akibat, menyajikan urutan peristiwa, atau memvisualisasikan konsep yang abstrak. Hal ini dapat memudahkan pemahaman dan mengurangi hambatan belajar. Media pembelajaran interaktif ini sering kali melibatkan elemen interaktif, seperti pilihan ganda, pertanyaan, atau tugas yang meminta peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Ini meningkatkan keterlibatan dan memungkinkan peserta didik untuk menerapkan pengetahuan yang telah mereka peroleh. pada akhirnya, kombinasi antara gambar, teks, dan elemen interaktif dalam media pembelajaran ini dapat membantu meningkatkan retensi informasi. Peserta didik cenderung mengingat dan memahami materi dengan lebih baik ketika dipersembahkan dalam bentuk yang menarik dan mudah diingat.
Silakan klik gambar buku di bawah ini:
https://indrapedia.com/PNSEntrepreneur/mobile/index.html
https://indrapedia.com/DQComic/mobile/index.html
3. Analisis Merancang Media Pembelajaran Interaktif
Setiap perancangan media pembalajaran interaktif, edutainer akan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
- Analisis Kebutuhan Pembelajaran: Memahami tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa dalam hal pemahaman konsep, mempraktikkan keterampilan, dan minat mereka, sangat penting untuk memilih media pembelajaran yang tepat.
- Analisis Sumber Daya: Mempertimbangkan sumber daya yang tersedia, seperti alat, teknologi, dan personil, dapat membantu dalam memilih media pembelajaran yang tepat.
- Analisis Konsep dan Keterampilan: Memahami konsep dan keterampilan yang akan diajarkan dan menentukan media pembelajaran yang dapat membantu siswa memahami dan mempraktikkan konsep dan keterampilan tersebut dengan baik.
- Analisis Sifat Siswa: Memahami sifat dan gaya belajar siswa, seperti visual, kinestetik, atau audial, dapat membantu dalam memilih media pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar mereka.
- Analisis Lingkungan: Mempertimbangkan lingkungan belajar, seperti pembelajaran secara online (daring), tatap muka langsung kelas secara klasikal (luring), dapat membantu dalam memilih media pembelajaran yang sesuai dengan lingkungan tersebut.
- Analisis Hasil Belajar: Mempertimbangkan hasil belajar yang diharapkan dan memilih media pembelajaran yang dapat membantu siswa mencapai hasil belajar yang diharapkan.
Sangedutainer akan mengaitkan analis hasil belajar ini dengan taksonomi Bloom pembelajaran, dan menyesuaikan platform media pembelajaran interaktifnya
Untuk sang edutainer, penulis merekomendasikan buku karya Mohammad Faizl. “Bloom’s Taxpnomy, mengajar di Era Digital sebagai referensi analisis hasil belajar dalam pemilihan media pembelajaran interaktif
https://play.google.com/books/reader?id=MMflDwAAQBAJ&pg=GBS.PP1
- Analisis Dukungan Pengajar: Mempertimbangkan dukungan yang tersedia dari pengajar, seperti waktu dan bantuan, dapat membantu dalam memilih media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan dukungan pengajar.
Referensi
- Benny A Pribadi, Media & Teknologi dalam Pembelajaran, Kencana, 2017
- Brad Johsnon, The Edutainer, Connecting The Art and Science of Teaching, Rowman & Littlefield. Inc, 2010
- Budi Harsanto, Inovasi Pembelajaran di Era Digital menggunakan Google Site dan Media Sosial, UNPAD Press, 2014
- Daan Roam, Show & Tell, How Everybody can Make Extraordinary Presentations, Penguin,
- Doug Buehl, Classroom Strategies for Interactive Learning, 2013
- Matt Carter, Designing Science Presentations, A Visual Guiode to Figure, papers, Slides, Poster and More, Elsevier, 2013
- Mohammad Faizl. “Bloom’s Taxpnomy, mengajar di Era Digital, Litera, 2020
- Nancy Duarte, Slide:ologi, The Art and Science of Great Presentations, O’reilly, 2008
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Media Pembelajaran Interaktif bagi Sang Edutainer”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/indrariswadinata2513/63f04e5808a8b56fa759ed22/media-pembelajaran-interaktif-bagi-sang-edutainer?page=all#section2
Terima kasih telah membaca artikel ini,
Salam Hormat,