Sore itu, angin Bojonggede cukup ramah. Saya duduk di teras sambil menikmati teh hangat dan rutinitas akhir pekan: scroll TikTok 😍🤩😎. Saya butuh rehat sejenak dari materi pelatihan dan draft modul yang menumpuk.
Tiba-tiba muncullah satu postingan dari akun edukatif: @logika-filsuf. Judulnya catchy banget:
“5 Struktur Bicara yang Bikin Orang Fokus (dan Gak Scroll HP Saat Kamu Ngomong)”
Sebagai seorang pengajar dan trainer, Saya langsung berhenti scrolling. Kenapa? Karena aku tahu tantangan terbesar saat ini bukan cuma isi pesan, tapi bagaimana menyampaikannya dengan cepat, jelas, dan bikin orang benar-benar mendengarkan.
📌 Isi TikTok @logika-filsuf
Di post tersebut, disampaikan ada 5 struktur komunikasi singkat yang powerful:
- Masalah – Dampak – Solusi
- Dulu – Sekarang – Nanti
- Fakta – Cerita – Pertanyaan
- 3 Poin Inti
- Tarik – Tahan – Tembak
Yang menarik, kelimanya bisa digunakan untuk presentasi, ngobrol, atau pitching ide. Tapi aku merasa ada satu yang kurang. Yaitu struktur yang aku kembangkan sejak 2015 dan sering ajarkan dalam pelatihan ASN dan pendidik, terutama dalam Teknik Presentasi Ilmiah: SIMASBEN.
✨ Struktur Ke-6 dari Pengalaman Lapangan
SIMASBEN adalah singkatan dari: Signifikansi – Masalah – Solusi – Benefit. Struktur ini membantu menyampaikan ide atau kebijakan secara cepat namun berdampak. Dibuka dengan Signifikansi (fakta, kutipan, atau pertanyaan retoris), dilanjutkan dengan Masalah, lalu Solusi, dan ditutup dengan Benefit langsung bagi audiens.
🔍 Bahas Satu per Satu yuk…
-
- Masalah – Dampak – Solusi – Fokus pada urgensi.
✅ Emosional dan membangkitkan empati
❌ Bisa membuat audiens stres jika tidak diberi harapan.
🗣️ Contoh Kalimat :
“Banyak warga mengeluhkan lamanya proses birokrasi. Akibatnya, kepercayaan pada lembaga publik menurun. Solusinya adalah digitalisasi layanan yang memangkas waktu tunggu secara signifikan.”
🔗 Nancy Duarte – Resonate
- Masalah – Dampak – Solusi – Fokus pada urgensi.
-
- Dulu – Sekarang – Nanti – Narasi perubahan dari masa ke masa.
✅ Cocok untuk kampanye atau visi organisasi
❌ Kurang relevan jika audiens tak punya konteks sejarah
🗣️ Contoh Kalimat :
“Dulu, masyarakat harus datang langsung ke kantor untuk mengurus dokumen. Sekarang, kita sudah mulai mengadopsi layanan digital. Nanti, seluruh pelayanan akan bisa dilakukan dari rumah melalui satu portal terpadu.”
🔗 Simon Sinek – Start With Why
- Dulu – Sekarang – Nanti – Narasi perubahan dari masa ke masa.
-
- Fakta – Cerita – Pertanyaan – Gabungkan logika, emosi, dan refleksi.
✅ Menarik dan partisipatif
❌ Butuh latihan membangun cerita yang tepat
🗣️ Contoh Kalimat :
“97% layanan administratif bisa diproses secara daring. Saya pernah membantu seorang ibu di desa yang kini bisa cetak KIA anaknya tanpa harus pergi ke kota. Apa yang bisa kita lakukan agar semua layanan bisa semudah itu?”
🔗 Chip & Dan Heath – Made to Stick
- Fakta – Cerita – Pertanyaan – Gabungkan logika, emosi, dan refleksi.
-
- 3 Poin Inti – Gaya klasik public speaking.
✅ Ringkas dan mudah diingat
❌ Kurang menggugah secara emosional
🗣️ Contoh Kalimat :
“Layanan ASN yang berkualitas itu: cepat, transparan, dan empatik.”
🔗 Dale Carnegie – The Art of Public Speaking
- 3 Poin Inti – Gaya klasik public speaking.
-
- Tarik – Tahan – Tembak – Teknik komunikasi dari dunia negosiasi.
✅ Dramatis dan persuasif
❌ Terasa agresif jika tak tepat digunakan
🗣️ Contoh Kalimat :
“Pernah merasa frustrasi saat harus antre berjam-jam untuk layanan sederhana? Bayangkan kalau semua itu bisa selesai dalam 5 menit. Inilah saatnya kita ubah pelayanan ASN lewat sistem digital berbasis AI.”
🔗 Chris Voss – Never Split The Difference
- Tarik – Tahan – Tembak – Teknik komunikasi dari dunia negosiasi.
- SIMASBEN – Struktur praktis untuk ASN dan pendidik.
✅ Terstruktur dan komunikatif
❌ Perlu latihan awal
🗣️ Contoh Kalimat :
“Tahukah Anda bahwa 80% pengaduan masyarakat berkaitan dengan pelayanan lambat dari ASN? Ini menunjukkan masih adanya gap antara ekspektasi publik dan sistem kerja kita. Karena itu, kami kembangkan sistem pelayanan satu pintu digital berbasis kebutuhan warga. Hasilnya, waktu pelayanan turun hingga 60% dan kepuasan masyarakat meningkat tajam.”
🔗 IndraPedia.com – SIMASBEN
📊 Tabel Perbandingan 6 Struktur Komunikasi
Struktur | Fokus Utama | Kelebihan | Kelemahan | Cocok Untuk |
---|---|---|---|---|
Masalah–Dampak–Solusi | Urgensi dan respon | Emosional, visual, cepat memicu aksi | Terlalu berat jika tanpa harapan | Kampanye, advokasi, presentasi publik |
Dulu–Sekarang–Nanti | Perubahan dan visi | Naratif, cocok untuk transformasi | Kurang cocok jika tanpa konteks sejarah | Perubahan organisasi, pidato inspiratif |
Fakta–Cerita–Pertanyaan | Logika & emosi | Interaktif, reflektif | Butuh penguasaan narasi | Diskusi, workshop, pelatihan |
3 Poin Inti | Struktur ringkas | Mudah diingat | Kurang emosional | Pidato, briefing cepat |
Tarik–Tahan–Tembak | Persuasi & tensi | Negosiasi yang menggugah | Kurang cocok untuk konteks formal | Negosiasi, pitching |
SIMASBEN | Keseimbangan naratif-logika | Struktural, aplikatif untuk ASN/Pendidik | Butuh latihan awal, membedakan SI dan MA | Presentasi kebijakan, pelatihan |
🧠 Refleksi Pribadi
Setiap struktur punya konteksnya. Tapi untuk dunia ASN, pelatihan, dan pendidikan yang menuntut komunikasi strategis dan berdampak, SIMASBEN adalah struktur yang paling stabil, mudah dipelajari, dan fleksibel diterapkan.
🚀 Tantangan untuk Minggu Ini
“Coba ucapkan satu ide penting Anda menggunakan salah satu dari 6 struktur di atas. Rekam, lalu bandingkan: mana yang paling menggugah?”